Selasa, 15 Maret 2016

PELAJARAN 2 MENYIKAPI BERITA DUNIA DARI SEMUA SUDUT PANDANG


A.   PENGERTIAN TEKS BERITA
         Teks berita adalah teks yang berisi informasi mengenai peristiwa yang terjadi di dunia yang dimuat melalui media massa baik cetak maupun elektronik. Berita dapat berupa fakta namun tidak semua fakta dapat diangkat menjadi berita. Karena berita bukan bentuk salin tempel (copy paste) dari kenyataan, maka tidak semua peristiwa dimasukkan dalam berita. Ada beberapa bagian yang dihilangkan karena tidak sesuai dengan jalan cerita yang hendak disampaikan.
         Di dalam berita terdapat rangkaian peristiwa yang mengikuti jalan cerita atau logika tertentu. Peristiwa yang satu dirangkaikan dengan peristiwa lain yang berkorelasi dalam bentuk sebuah cerita (narasi) dalam berbagai sudut pandang sehingga membentuk suatu struktur cerita. Hal itu bertujuan agar pembaca dapat mengikuti peristiwa yang disajikan oleh jurnalis.
         Melalui berita diharapkan kita dapat meningkatkan kemampuan berpikir sikap kritis, kreatif dan menambah wawasan serta pengetahuan yang luas sehingga dapat menyelesaikan masalah kehidupan. Ada beberapa syarat sebuah peristiwa layak diangkat menjadi topik berita yaitu :
1. kejadian yang baru, penting, dan bermakna yang berpengaruh pada para pendengar atau pembacanya,
2.    kejadian yang relevan dan layak dinikmati.

B.    STRUKTUR TEKS BERITA
1.    Orientasi
Merupakan bagian pembukaan yang berisi hal yang akan diberitakan. Pada bagian ini terdapat judul berita. Judul berita pada dasarnya sudah menggambarkan secra implisit isi dari berita yang disajikan. Selain itu, informasi telegrafik berita dapat ditangkap melalui judul. Hal ini yang menjadi salah stu ciri teks berita yaitu pendek.
2.    Peristiwa
Merupakan tahapan teks yang berisi inti dari berita. Pada tahapan ini berita disampaikan latar belakang peristiwa (waktu, tempat, pihak yang terlibat, dll.), dan fakta/data yang dimunculkan kemudian.
3.    Sumber Berita
Merupakan tahapan yang berisi referensi dari narasumber berita di dalam berita. Referensi ini dapat berasal dari narasumber, benda atau rekaman peristiwa (video atau foto).

C.    KRITERIA PERISTIWA BERNILAI BERITA
         Nilai berita merupakan acuan yang dapat digunakan oleh para jurnalis untuk memutuskan fakta yang pantas dijadikan berita dan memilih mana yang bernilai berita lebih baik. Kriteria agar sebuah peristiwa memiliki nilai berita adalah :
1.    Keluarbiasaan
Berita merupakan sebuah peristiwa yang luar biasa. Peristiwa yang diberitakan bisa terjadi kapan saja, dimana saja dan menimpa siapa saja dan tidak bisa prediksi.
2.    Kebaruan
Berita akan menarik perhatian bila informasi yang dijadikan berita merupakan sesuatu yang baru. Namun bisa saja sesuatu hal yang lama terjadinya kemudian ditemukan hal-hal baru maka dapat dikatakan jika berita itu adalah berita baru.
3.    Akibat
Berita merupakan segala sesuatu yang berdampak luas bagi kehidupan masyarakat.
4.    Aktual
Berita merupakan peristiwa yang sedang terjadi atau baru saja terjadi.
5.    Kedekatan
a.    Kedekatan Geografis
Berita merupakan peristiwa atau informasi yang terjadi di sekitar tempat tinggal kita.
b.    Kedekatan Psikologis
Berita merupakan peristiwa atau berita yang memiliki keterikatan p;ikiran, perasaan, atau kejiwaan seseorang dengan suatu objek peristiwa yang diberitakan.
6.    Informatif
Berita merupakan segala bentuk informasi yang dapat menghilangkan keraguan atau ketidakpastian. Berita yang memberikan manfaat kepada publik  atau bernilai berita yang patut menjadi perhatian media.
7.    Konflik
Berita adalah segala sesuatu yang mengandung unsur atau sarat akan dimensi pertentangan. Berita yang bernilai konflik antara dua pihak atau lebih akan menimbulkan dua sisi reaksi dan akibat yang berlawanan. Ada pihak yang pro dan ada pihak yang kontra.
8.    Orang Penting
Berita memuat kisah hidup atau peristiwa yang menimpa atau dialami oleh orang penting, orang ternama, pesohor, selebriti. 
9.    Kejutan
Berita adalah segala sesuatu yang datangnya tiba-tiba diluar dugaan, tidak direncanakan, diluar perhitungan, tidak terprediksi, tidak diketahui sebelumnya.

D.   CIRI KEBAHASAAN TEKS BERITA
1.    Keterangan (Adverbia)
         Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang sesuatu yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya memberikan informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, kelompok kata, atau anak kalimat.
         Keterangan yang berupa kelompok kata ditandai oleh preposisi (kata depan) seperti : di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang, oleh, untuk. Keterangan berupa anak kalimat ditandai dengan konjungsi (kata hubung) seperti : ketika, karena, meskipun, supaya, jika, sehingga. Keterangan dibedakan berdasarkan perannya di dalam kalimat. Peran keterangan tersebut berupa :
a.    Keterangan Waktu
Keterangan waktu merupakan keterangan mengenai saat terjadinya suatu peristiwa. Keterangan waktu menjawab pertanyaan kapan. Fungsi keterangan ini dapat diisi dengan kata tunggal, kelompok kata nomina, atau kelompok kata preposisi/anak kalimat.
Kata Tunggal
Kelompok Kata nomina
Kelompok Kata Preposisi
Sekarang
Sekarang ini
Pada hari Minggu
Kini
Kemarin sore
Dari siang hingga malam
Sebentar
Tidak lama kemudian
Sejak malam sampai dengan pagi
Nanti
Beberapa jam yang lalu
Besok malam
Kemarin
Selama masa sekolah

Besok
sesaat setelah bel berbunyi

Lusa
Besok pagi

Siang
Siang hari


b.    Keterangan Tempat
Keterangan tempat adalah keterangan yang menunjukkan tempat, lokasi, terjadinya peristiwa atau keadaan. Keterangan tempat menjawab pertanyaan di mana. Keterangan tempat selalu didahului oleh kata depan (preposisi) seperti : dengan, di, ke, sampai, dalam. Contoh dalam kalimat :
1)    Saya telah sampai di rumah. (Kata di rumah menunjukkan keterangan tempat)
2)    Anissa berangkat ke Bali. (kata ke Bali menunjukkan keterangan tempat)

c.     Keterangan Cara
Keterangan cara adalah keterangan yang memberikan informasi cara terjadinya peristiwa. Keterangan cara menjawab pertanyaan bagaimana. Keterangan cara ada yang didahului oleh kata depan (preposisi) dan ada yang tidak. Keterangan cara yang berupa kata ulang (reduplikasi) merupakan pengulangan kata sifat (adjektiva). Keterangan cara yang berupa kelompok kata ditandai oleh kata dengan dan secara. Contoh :
1)  Alika menjawab pertanyaan dengan benar. (Kata dengan benar menunjukkan keterangan cara)
2) Siswa SMK mengerjakan soal UN secara mandiri. (Kata secara mandiri menunjukkan keterangan cara)

d.    Keterangan Penyebaban
Keterangan penyebaban adalah keterangan yang memberikan informasi mengenai sebab atau alasan terjdiinya suatu peristiwa, keadaan, kejadian atau perbuatan. Keterangan ini selalu berupa kelompok kata dengan preposisi (kata depan) karena dan sebab. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai dengan kkonjungsi karena atau lantaran.  Contoh dalam kalimat :
1)    Beberapa siswa harus remidi karena nilai di bawah KKM. (Keterangan penyebaban karena)
2)    Lantaran longsor, kendaraan mengular hingga 1 kilometer.(Keterangan penyebaban lantaran)

e.    Keterangan Tujuan
Keterangan tujuan dalah keterangan yang menunjukkan tujuan atau maksud perbuatan atau kejadian. Keterangan tujaun ditandai oleh kata untuk, guna, bagi, buat, demi. Contoh kalimat :
1)    Guna meningkatkan nilai, siswa mengikuti kegiatan pengayaan.
2)    Nandita membantu ibunya untuk meringankan beban kerja orangtuanya.
3)    Adi memberikan hadiah bagi sahabat karibnya.

f.     Keterangan Aposisi
Keterangan aposisi merupakan keterangan yang memberikan penjelasan kata benda (nomina), misalnya subjek atau objek. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang diterangkan. Jika ditulis, keterangan aposisi diapit tanda koma (,); tanda pisah (-....-); atau tanda kurang (-). Contoh dalam kalimat :
1)    Kakak saya, Mbak Anis, terpilih sebagai siswa teladan.
2)    Presiden Indonesia-Joko Widodo-meresmikan kereta api cepat.

g.    Keterangan Tambahan
Keterangan tambahan memberikan penjelasan kata benda (nomina) berupa subjek atau objek, tetapi berbeda dari keterangan sposisi. Keterangan tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan. Seperti contoh di bawah ini :
1)  Arni Nandika, pengusaha retail yang berasal dari Cilacap, mendapatkan hadiah utama dari BRI.
2) Siswa berprestasi, mereka yang memiliki nilai rata-rata 8 dan berkarakter baik, mendaftar SNMPTN.

h.    Keterangan Pewatas
Keterangan pewatas memberikan pembatas kata benda (nomina) misalnya subjek, predikat, objek, keterangan dan pelengkap. Jika keterangan tambahan dapat ditiadakan, keterangan pewatas tidak dapat ditiadakan. Misalnya dalam kalimat :
1)    Siswa yang mendapatkan nilai rata-rata 8 akan mendapatkan beasiswa.
Bukan semua siswa yang mendapatkan beasiswa, hanya siswa yang memiliki nilai rata-rata 8.
2)    Beberapa anak kelas XI mendaftarkan diri sebagai ketua IPM ranting.
Hanya beberapa siswa kelas XI saja yang mendaftarkan diri, bukan seluruh siswa kelas XI.

i.      Keterangan Penyerta
Keterangan penyerta adalah keterangan yang menyatakan ada atau tidak adanya orang yang menyertai orang lain dalam melakukan perbuatan. Semua keterangan penyerta dibentuk dengan menghubungkan kata dengan, tanpa, bersama dengan kata atau kelompok kata tertentu. Kata atau kelompok kata yang berada di belakang kata itu harus merupakan kata benda (nomina) yang bernyawa atau dianggap bernyawa. Contoh :
1)    Lina mengerjakan PR dengan teman-temannya.
2)    Ia mengangkat kursi tanpa bantuan siapa pun.

j.      Keterangan Alat
Ketrangan alat merupakan keterangan yang menyatakan ada atau tidak adanya alat yang digunakan untuk melakukan suatu perbuatan. Keterangan alat selalu diikuti oleh kata depan (preposisi) dengan atau tanpa. Misalnya dalam kalimat :
1)    Desti memasak sayur asem tanpa menyertakan garam di dalamnya.
2)    Syafira memotong bawang merah dengan pisau.

k.    Keterangan Similiatif
Keterangan similiatif merupakan keterangan yang menyatakan kesetaraan atau kemiripan antara suatu keadaan, kejadian, atau perbuatan dengan keadaan, kejadian, atau perbuatan yang lain. Ditandai dengan menggunakan konjungsi seperti, laksana, mirip, bak, layaknya, bagai, bagaikan. Contoh dalam kalimat :
1)    Cita-cita besarnya begitu agung laksana gunung Himalaya.
2)    Ia berlagak seperti biduan saja, berlenggak-lenggok di atas panggung.

l.      Keterangan Kesalingan
Keterangan kesalingan merupakan keterangan yang menyatakan bahwa suatu perbuatan dilakukan secara silih berganti. Keterangan ini ditandai oleh kelompok kata satu sama lain. Contoh dalam kalimat :
1)    Mereka bertengkar satu sama lain memperebutkan hadiah utama.
2)    Kita harus berlaku adil satu sama lain agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial.

2.    Verba Transitif
Verba transitif merupakan verba (kata kerja) yang memerlukan dua nomina, satu nomina berfungsi sebagai subjek dan satu nomina lain berfungsi sebagai objek dalam kalimat. Contoh dalam kalimat :
1)    Kementerian Kelautan menangkap kapal-kapal berbendera asing yang melakukan ilegal fishing.
2)    Presiden meminta para menterinya segera menghentikan kegaduhan politik.

3.    Verba Pewarta
Verba pewarta adalah verba (kata kerja) yang digunakan untuk mengidentifikasi percakapan. Contoh verba pewarta yang sering muncul dalam teks berita seperti ujar, ungkap, kata, terang, menjelaskan, mengatakan, memaparkan, dll. Contoh dalam kalimat :
1)    “Saya berharap dia akan berubah”, ujar guru BK.
2)    “Seluruh siswa segera mengumpulkan berkas prakerin” kata pak Anung saat sesi pertemuan tadi.
3)    Seluruh kapal asing wajib menunjukkan surat ketika masuk perairan Indonesia, ungkap menteri kelautan.
4)    Kepala BKD Brebes menjelaskan jika reformasi birokrasi di lembaga tersebut sudah biasa terjadi.


1 komentar:

  1. Aku bukanlah manusia, menjadi manusia hanya akan mengecawakan diriku sekali lagi, aku tidak akan pernah kembali

    BalasHapus