Selasa, 05 Mei 2015

PELAJARAN 3 BUDAYA BERPENDAPAT DI FORUM EKONOMI DAN POLITIK


A.   Pengertian Teks Eksposisi
        Teks eksposisi adalah teks yang berisi pernyataan pendapat yang disertai dengan argumentasi yang diyakini kebenarannya melalui pengungkapan fakta untuk mempertahankan opini dan sebagai penjelasan atas argumentasi dari penulis teks. Susunannya dibuat semenarik mungkin dengan memberikan berbagai argumen, data-data yang menunjang pendapat dari penulis tentang masalah yang sedang dibahas. Data-data yang digunakan itu bertujuan untuk mempengaruhi atau mengubah persepsi pembaca atau pendengar untuk mengikuti atau menerima pendapat penulis teks tersebut. Fungsi sosial teks eksposisi adalah teks yang digunakan untuk mengusulkan pendapat pribadi mengenai sesuatu atau sebagai wadah untuk mengemukakan pendapat.

B.    Struktur Teks Eksposisi
1.    Pernyataan pendapat
Merupakan tahapan yang menyajikan pandangan awal untuk menjelaskan permasalahan yang sedang dibicarakan. Pada bagian ini penulis menyampaikan pendapat pribadinya (klaim/opini) mengenai masalah yang sedang dibicarakan.
2.    Argumentasi
Merupakan tahap yang berisi pernyataan penulis teks yang berisi  alasan digunakan untuk mempengaruhi atau mengubah persepsi pembaca agar mengikuti atau menerima pendapat penulis teks. Dalam argumentasi, penulis bisa saja memasukkan fakta maupun opini pribadinya.
3.    Penegasan ulang pendapat
Merupakan tahapan yang menyuguhkan kembali pandangan penulis dengan memberikan penekanan berupa saran, kritik, harapan terhadap permasalahan yang diungkapkan. Penekanan ulang berupa saran, kritik, harapan bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang dibahas.

C.    Ciri Teks Eksposisi yang Ideal
      Teks eksposisi yang ideal hanya memiliki satu sisi argumentasi. Artinya, dalam teks tersebut hanya membahas satu sisi mendukung saja  atau hanya menentang, bermanfaat atau merugikan,  setuju atau menolak. Teks eksposisi yang ideal tidak memiliki dualisme argumentasi yang disampaikan. Dualisme pada teks eksposisi dapat kita ketahui dari judul dan konjungsi yang digunakan atau melalui diksi atau pilihan kata yang menunjukkan lawan kata (antonim). Diperlukan kejelian dan kecermatan untuk menganalisis adanya dualisme argumentasi pada teks eksposisi.

D.   Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi
1.    Pronomina
             Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu :
a)    Paronomina Persona (kata ganti orang)
1)    Persona Tunggal
      Contohnya seperti ia, dia, anda, kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si-.
2)    Persona Jamak
      Contohnya seperti kita, kami, kalian, mereka, hadirin, para.
b)   Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang)
1)    Pronomina Penunjuk
      Contohnya seperti ini, itu, sini, situ, sana.
2)    Pronomina Penanya
      Contohnya seperti apa, mana, siapa.

2.    Kata Leksikal (Nomina, Verba, Adjektiva, Adverbia)
a)    Nomina (kata benda)
Merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak. Dalam kalimat berkedudukan sebagai subjek. Dilihat dari bentuk dan maknanya ada yang berbentuk nomina dasar maupun nomina turunan. Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah, pisau. Nomina turunan contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan, dll.
b)   Verba (kata kerja)
Merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat. Dalam kalimat biasanya  berfungsi sebagai predikat. Verba dilihat dari bentuknya dibedakan menjadi dua yaitu :
1)    Verba dasar
Merupakan verba yang belum mengalami proses morfologis (afiksasi, reduplikasi, komposisi)
Contohnya mandi, pergi, ada, tiba, turun, jatuh, tinggal, tiba, dll.
2)    Verba turunan
Merupakan verba yang telah mengalami perubahan bentuk dasar karena proses morfologis (afiksasi, reduplikasi, komposisi). Contohnya melebur, mendarat, berlayar, berjuang, memukul-mukul, makan-makan, cuci muka, mempertanggungjawabkan, dll.
c)    Adjektiva (kata sifat)
Merupakan kata yang yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, dan binatang. Contohnya cantik, gagah, indah, menawan, berlebihan, lunak, lebar, luas, negatif, positif, jernih, dingin, jelek, dan lain-lain.
d)   Adverbia (kata keterangan)
Merupakan kata yang melengkapi atau memberikan informasi berupa keterangan tempat, waktu, suasana, alat, cara, dan lain-lain. Contohnya di-, dari-, ke-, sini, sana, mana, saat, ketika, mula-mula, dengan, memakai, berdiskusi, dan lain-lain.
3.    Konjungsi
        Konjungsi dapat digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat argumentasi. Idealnya argumentasi tidak disajikan secara acak. Artinya, suatu jenis konjungsi dapat digunakan dengan menggabungkannya dengan konjungsi yang sejenis dalam suatu kalimat yang saling berkorelasi sehingga membentuk koherensi antarkalimat. Dapat pula mengombinasikan beberapa jenis konjungsi dalam suatu teks sehingga tercipta keharmonisan makna maupun struktur.
         Seperti konjungsi temporal seperti mula-mula, kemudian, lalu, setelah itu, akhirnya dapat digunakan bersamaan dalam satu teks eksposisi. Konjungsi temporal seperti itu dapat digunakan untuk menata argumentasi dengan cara mengurutkan dari yang penting menuju ke yang kurang penting atau sebaliknya. Konjungsi sebab-akibat dapat digunakan untuk menyuguhkan informasi asal-muasal suatu peristiwa atau kejadian dan efek yang ditimbulkan dari kejadian tersebut. Konjungsi penegasan seperti pada kenyataannya, kemudian, lebih lanjut, bahkan digunakan untuk mengurutkan informasi dari yang kuat menuju yang lemah atau sebaliknya. Lebih lanjut lagi berikut ini adalah jenis konjungsi yang dapat ditemukan pada teks eksposisi :
1.    Konjungsi waktu : sesudah, setelah, sebelum, lalu, kemudian, setelah itu 
2.    Konjungsi gabungan : dan, serta, dengan
3.    Konjungsi pertentangan : tetapi, akan tetapi, namun, melainkan, sedangkan
4.    Konjungsi pilihan : atau
5.    Konjungsi penegasan/penguatan : bahkan, apalagi, hanya, lagi pula, itu pun
6.    Konjungsi pembatasan : kecuali, selain, asal
7.    konjungsi tujuan : agar, supaya, untuk
8.    Konjungsi persyaratan : kalau, jika, jikalau, bila, asalkan, bilamana, apabila
9.    Konjungsi perincian : yaitu, adalah, ialah, antara lain, yakni
10. Konjungsi penjelasan : bahwa
11. Konjungsi sebab akibat : karena, sehingga, sebab, akibat, akibatnya
12. Konjungsi perbandingan : bagai, seperti, ibarat, serupa
13. Konjungsi penyimpulan :oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan demikian