Dulu, ponsel
masih merupakan barang mewah yang hanya dimiliki sebagian kalangan. Jaman sekarang nampaknya ponsel bukan
lagi barang mewah. Hampir setiap kalangan menggunakan ponsel. Bahkan kita pun melihat
anak SD sudah menggunakan Blackberry.
Tidak dapat dipungkiri, kecanggihan fitur ponsel memang sangat menarik
perhatian siapapun, tak terkecuali anak-anak SD. Smartphone dengan fiitur
menarik seperti kamera, games, MP3 dan tentunya akses internet memang banyak
diburu orang. Bila kita perhatikan, takkan ada habisnya fitur yang ditawarkan.
Ponsel canggih dahulu banyak digunakan
oleh mereka yang memiliki jaringan bisnis yang luas, memiliki rekan kerja yang
banyak dan semata-mata demi mendukung pekerjaan yang menuntut untuk selalu
online di manapun demi membuat laporan atau memberikan informasi. Nampaknya
kini terjadi pergeseran jaman. Anak-anak remaja pun sudah banyak yang memiliki
ponsel canggih sekelas Blackberry.
Tak ayal anak SD pun ikut latah menggunakannya.
Memang tak
salah, sebagai orang tua, kita ingin selalu menyenangkan hati anak. Apalagi
orang tua yang memiliki materi berlebih. Smartphone tak lagi menjadi barang
mewah. Memang hak setiap orang tua membelikan smartphone untuk buah hati
mereka, namun sebaiknya dipahami seberapa perlu buah hati anda memilikinya.
Tak dapat dipungkiri, HP memberi dampak positif yaitu anak dan
orangtua lebih mudah berkomunikasi. Sewaktu-waktu saat anak membutuhkan
orangtua bisa dengan mudah dilakukan, orangtua pun lebih tenang. Selain itu,
anak bisa lebih lancar dalam mengetik (kemampuan motorik).
Banyak
orang tua menghadapi dilema mengenai hal ini serta ada banyak pro dan kontra
terhadap hal ini. Pada akhirnya, ada banyak alasan untuk membiarkan anak-anak
memiliki dan menggunakan HP dan ada juga banyak alasan untuk tidak membiarkan
mereka memiliki dan menggunakannya. Pada akhirnya harus disesuaikan yang mana
yang paling cocok dengan situasi keluarga dan individu.
Oleh sebab
itu, awasi dengan ketat penggunaannya. Kebanyakan
HP memiliki fitur tambahan yang menyediakan cara bagi orang tua untuk membantu
memonitor HP anak mereka. Ada fitur yang disebut “Kontrol Pengguna” dan fitur
ini membuat orang tua dapat mengontrol panggilan masuk dan keluar dan SMS. Itu
juga mengizinkan orang tua untuk memblokir layanan telepon selama hari-hari
tertentu di mana HP tidak layak digunakan misalnya selama jam sekolah.
Kebanyakan penyedia layanan data memiliki layanan gratis
yang dapat memblokir kemampuan untuk mengunduh beberapa hal. Orangtua
setidaknya akan mendapat keuntungan dari layanan tersebut sehingga penggunaan
pulsa pada HP anak-anak dapat tekontrol. Sebagai orangtua pasti tidak ingin
mendapat tagihan telepon sebesar 3 juta rupiah karena anaknya menggunakan pulsa
telepon untuk menemukan musik yang keren dan mengunduhnya, mendownload games
yang menarik tanpa menyadari biayanya.
Jadilah orangtua yang bijak khususnya dalam memberikan anak
ponsel agar tidak merugikan anda sebagai orangtua dan tidak merugikan anak
pula. Disisi lain, efek negatif dari ponsel bagi anak-anak pun mengintai. (1) Selain games yang bisa menjadi candu, masih ada
sederet dampak negatif pemakaian ponsel. (2) Mulai dari kemungkinan anak
tergoda mengakses gambar-gambar yang tidak senonoh atau melakukan kenakalan
lainnya apabila HP sudah dilengkapi internet. (3) Bila anak terlalu berlebihan
atau menunjukkan ketergantungan dalam menggunakan HP untuk berkomunikasi,
akibatnya anak jadi kurang terbiasa berkomunikasi secara tatap muka alias
berpengaruh terhadap keterampilan sosialnya. Berkomunikasi dengan
anak menggunakan ponsel sebenarnya menjadi bukti kurang harmonisnya komunikasi
antara anak dan orang tua. Bila si anak hanya beberapa jam saja berada di luar
rumah, tentulah belum perlu membekali mereka ponsel.
(4) Anak juga akan menjadi kurang memerhatikan kejadian
atau peristiwa yang terjadi di sekitarnya, sehingga kurang sensitif. (5) Jika
anak ingin menggunakan handphone karena alasan
tren atau ikut–ikutan temannya dan orangtua memenuhinya, maka anak cenderung
akan memiliki sifat konsumstif dan pamer. Alhasil anak akan selalu berusaha
meminta HP-nya kerap diperbaharui dengan handphone yang lebih canggih.Sekali lagi saya tegaskan sebagai orang tua kita harus bijak mana yang menjadi prioritas untuk keperluan anak. Pertimbangkan pula efek negatifnya sebelum memenuhi keinginannya. Bukankah kita ingin buah hati kita tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan memiliki kepekaan sosial dengan mulai memberinya pengertian kapan dan untuk apa mereka memiliki ponsel.
(Dikutip Dari Berbagai Sumber Untuk Materi Lomba Debat Bahasa Indonesia Tingkat Kabupaten Brebes)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar