Selasa, 03 September 2013

MENYAMPAIKAN LAPORAN ATAU PRESENTASI LISAN 


A.PENGERTIAN LAPORAN 
Laporan adalah suatu cara berkomunikasi (tertulis/lisan) yang berisi informasi sebagai hasil dari sebuah tanggung jawab yang dibebankan kepada pembuatnya. Dengan kata lain, laporan merupakan bukti pertanggungjawaban penerima tugas kepada pemberi tugas atas tugas yang telah dilaksanakan. Laporan juga berarti sebuah dokumentasi yang berisi informasi (fakta-fakta) dari hasil penyelidikan suatu masalah sebagai bahan acuan pemikiran, penilaian serta tindakan. Sifat laporan berhubungan secara struktural atau kedinasan antara pihak yang mendapat tugas dan pihak yang memberi tugas. Laporan lebih banyak disampaikan dalam bentuk tertulis dan juga bisa disampaikan secara lisan. 

 B. MANFAAT LAPORAN 
  1. Alat pertanggungjawaban secara tertulis. 
  2. Pendokumentasian data. 
  3. Bahan pertimbangan dan acuan dalam mengambil keputusan. 
  4. Alat merumuskan suatu penilaian/evaluasi. 
  5. Bahan penilaian/evaluasi terhadap pekerjaan. 
  6. Melatih berpikir dan bekerja sistematis/berurutan dan terarah. 

C. CIRI-CIRI LAPORAN 
Suatu laporan yang baik harus memenuhi mutu berikut ini: 
  1. Cermat 
  2. Tepat waktu 
  3. Memadai 
  4. Jelas 
  5. Sederhana 

Jika mutu tersebut terpenuhi, laporan yang baik (berbentuk tulisan maupun lisan) akan menunjukkan ciri-ciri atau kriteria dilihat dari tiga hal berikut : 
  1. Isi laporan mencakup kelengkapan fakta, data yang akurat, faktual, dan objektif. 
  2. Penyajian mencakup penggunaan bahasa yang baik, jelas dan tepat, sistematik serta menarik 
  3. Penyajian lisan harus disampaikan dengan vokal yang jelas, pengucapan, lafal, intonasi yang tepat dan gaya ekspresif yang sesuai. 

Penyajian secara tertulis memperhatikan sistematika penulisan yang sesuai jenis laporan. 

 D. JENIS LAPORAN 
1. Berdasarkan Bentuknya 
  • Laporan berbentuk formulir; berupa blangko dan kita tinggal mengisi 
  • Laporan berbentuk memorandum/memo; berupa perintah yang diuraikan singkat, dibuat untuk orang-orang dalam satu instansi. 
  • Laporan berbentuk surat; berupa lembar kerja yang melaporkan berbagai topik. 
  • Laporan berbentuk naskah; berupa makalah; terdiri dari beberapa topik dan subtopik. 
  • Laporan berbentuk buku, disusun dalam bentuk buku seperti skripsi, tesis, dan disertasi. 

2. Berdasarkan Cara Penyampaiannya 
a. Laporan Formal 
Yaitu laporan yang struktur penulisannya lengkap; meliputi : 
  1. halaman judul 
  2. halaman pengesahan 
  3. kata pengantar 
  4. daftar isi 
  5. daftar tabel (jika ada) 
  6. daftar grafik (jika ada) 
  7. pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan, manfaat, ruang lingkup masalah/objek, pembatasan masalah/objek. 
  8. bagian isi, berisi uraian pembahasan tentang masalah atau objek yang dilaporkan serta hasil yang dicapai 
  9. simpulan dan saran, berisi hal-hal pokok atau intisari dari pembahasan laporan serta penyampaian keinginan pelapor terhadap hal-hal yang berkaitan dengan laporan yang belum atau seharusnya ada. 

Laporan formal sangat terikat oleh struktur penulisan. Contoh laporan formal ialah laporan tentang keadaan dan perkembangan proyek yang sedang dilaksanakan, laporan penelitian ilmiah, dan laporan percobaan. 

b. Laporan Nonformal 
Yaitu laporan yang struktur penulisannya sederhana; memiliki sistematika penulisan sendiri/tidak bersifat standar. Jenis laporan nonformal meliputi : 
  1. Laporan Perjalanan 
  2. Laporan Pengamatan/Observasi 
  3. Laporan Praktikum/Penyelidikan/Eksperimen 
  4. Laporan Studi Literatur 




E. POLA PENYAJIAN LAPORAN 
Sebelum menyajikan laporan secara lisan, laporan dapat disusun terlebih dahulu secara tertulis. Laporan yang sudah disusun dapat disampaikan secara lisan atau dipresentasikan. Untuk menyampaikan laporan secara lisan, hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu seperti berikut : 
  1. Memberi tahu jenis laporan yang akan disampaikan. 
  2. Menyampaikan pengantar sekilas tentang latar belakang pembuatan laporan 
  3. Menyampaikan proses memperoleh bahan laporan 
  4. Memberikan gambaran secara umum tentang sistematika laporan 
  5. Menyampaikan isi laporan dengan bahasa yang baik, formal, dan efektif 
  6. Memberikan penekanan pada uraian mengenai fakta jika berbentuk laporan naratif dan deskriptif 
  7. Memberikan penekanan pada alur proses atau tahapan jika laporan berbentuk ekspositoris 

Bentuk uraian laporan dapat disajikan dengan pola penyajian narasi, deskripsi, ekspositoris, argumentatif dan persuasif. 
1. Pola penyajian laporan bersifat narasi 
Laporan ini lebih menekankan uraian secara kronologis, yaitu berdasarkan rangkaian waktu. Isi laporan bersifat penceritaan atau pemaparan peristiwa tentang objek yang dilaporkan. Yang termasuk laporan ini misalnya, laporan perjalanan, laporan peliputan peristiwa, dan laporan berita (reportase). Laporan ini bersifat pengungkapan fakta pada sebuah peristiwa atau keadaan. Oleh sebab itu, laporan ini dituntut harus faktual (berdasarkan yang ada), aktual berkaitan realita dengan kejadian yang baru terjadi, akurat berdasarkan bukti -bukti yang dapat dipertanggungjawabkan dan objektif (apa adanya). Sebagaimana sebuah berita, pengungkapan informasinya bermuatan 5 W + I H (what: apa, who: siapa, where: dimana, when: kapan, why: mengapa dan how: bagaimana). 

2. Pola penyajian laporan bersifat deskripsi. 
 Laporan ini lebih terfokus pada penggambaran mengenai lokasi, tempat, dan bentuk fisik serta ciri-ciri objek yang dilaporkan. Yang termasuk laporan deskripsi ialah laporan pengamatan, laporan kunjungan, laporan observasi, dan sebagainya. 

3. Pola penyajian laporan bersifat ekspositoris. 
Laporan ini berupa uraian yang berisi langkah-langkah kerja, proses kejadian, atau pemaparan mengenai tahapantahapan perkembangan objek yang dilaporkan. Yang termasuk laporan bersifat ekspositoris adalah laporan penelitian, laporan percobaan, laporan pertanggungjawaban uraian pekerjaan yang menggunakan tahapan, dan sebagainya. 

4. Pola penyajian laporan bersifat argumentatif 
Laporan ini berupa penyampaian pendapat/opini yang disertai alasan/argumen untuk membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca meyakininya. Contohnya opini pembaca di surat kabar, artikel surat kabar, dll. 

5. Pola penyajian laporan bersifat persuasif 
Laporan ini berupa pernyataan-pernyataan yang bertujuan mempengaruhi, mengajak, atau memprovokasi pembaca untuk mengikuti apa yang disampaikan oleh pembicara. Contoh laporan persuasif adalah laporan berupa penjualan barang/jasa, laporan pelaksanaan kegiatan, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar