Selasa, 08 November 2016

PELAJARAN 4 TEKS RESENSI (LAPORAN BUKU)

A.   PENGERTIAN LAPORAN BUKU atau RESENSI
             Laporan merupakan bentuk penyajian fakta berbentuk tulis maupun lisan mengenai suatu berita, kegiatan, peristiwa, perjalanan, penelitian, eksperimen,, observasi dan sejenisnya yang disampaikan secara objektif. Laporan buku atau resensi adalah laporan hasil evaluasi (penilaian) tentang kelebihan dan kekurangan sebuah buku namun tidak bersifat menghakimi (menjustifikasi) seperti kritik. Dalam melaporkan buku, penulis boleh mengutip beberapa bagian dari buku tersebut sebagai penguat atas pendapatnya (opini). Tugas dari penulis resensi adalah memberikan gambaran secara garis besar kepada pembaca mengenai suatu karya baik itu film maupun buku agar dipertimbangkan untuk dibaca maupun ditonton.

B.    JENIS LAPORAN
Jenis laporan secara garis besar dapat dikategorikan menjadi 2 macam yaitu :
1.    Laporan Ilmiah
         Laporan ilmiah ini merupakan tulisan yang mengandung kebenaran secara obyektif karena didukung oleh data yang benar dan disajikan dengan penalaran serta analisis yang berdasarkan metode ilmiah. Bentuk tulisan ilmiah ini biasanya disusun berdasarkan data setelah penulis melakukan percobaan, peninjauan, pengamatan, atau membaca artikel ilmiah. Contoh laporan ilmiah seperti artikel ilmiah, tugas akhir, skripsi, disertasi, tesis, dll.
2.    Laporan Non Ilmiah
   Laporan non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang populer atau biasa digunakan (tidak terlalu formal). Contoh laporan perjalanan, laporan hasil diskusi (notulen), laporan hasil wawancara, laporann buku (resensi), dll.

C.    CARA MENYUSUN RESENSI
1.   Menentukan buku yang akan diresensi
2.    Mengemukakan isi buku secara objektif
Untuk mengetahui isi buku, selain dengan membaca seluruh isi buku yang akan diresensi, kita juga dapat melihat cover buku bagian belakang atau dengn mengamati daftar isi buku untuk mengetahui setiap gagasan pokok dan isi pokok dari buku. Penulis dapat mengutip sebagian dari isi buku sebagai penguat argument dan opini penulis resensi.
3.    Memberi komentar terhadap isi buku yang diresensi
Komentar berkaitan dengan aspek-aspek yang menarik, kelebihan dan kekurangan buku dari segi isi, bahasa dan sistematika, kualitas kertas, dll. Jangan lupa memberi saran atau imbauan tentang manfaat buku untuk pembaca dan perlu atau tidaknya buku untuk dibaca.

D.   STRUKTUR TEKS RESENSI
1.    Pendahuluan
a.    Judul buku
b.    Penulis atau pengarang
c.     Penerbit
d.    Cetakan atau tahun terbit buku
e.    Tebal buku atau jumlah halaman
f.     Harga buku
g.    Dimensi buku (ukuran panjang dan lebar buku)
h.    ISBN (International Standard Book Number) atau nomor buku standar internasional*
2.    Isi resensi
Berisi ikhtisar atau ringkasan isi buku. Ikhtisar merupakan bentuk singkat karangan yang tidak mempertahankan urutan karangan atau buku asli, sedangkan ringkasan harus sesuai dengan urutan karangan atau buku aslinya.

3.    Kesimpulan
Penulis memberikan penilaian tentang aspek-aspek yang menarik dari buku tersebut, kelebihan dan kekurangan buku disertai ulasan yang objektif, baik dari segi isi buku (tema yang diangkat, sistematika penyajian, sudut pandang, dll.), dari segi bahasa yang digunakan oleh pengarang (jenis tulisan yang dipilih, ungkapan atau gaya bahasa yang dipakai, struktur kalimat, dll.), keaslian ide (buku adalah karya original atau plagiat dari karya yang berbeda), bentuk buku (ilustrasi, cover, kualitas dan jenis kertas yang digunakan, dll.).  
4.    Saran
Penulis resensi memberikan pendapat peribadinya tentang buku tersebut layak dibaca atau tidak dan apa manfaatnya bagi pembaca, dan kepada siapa buku tersebut ditujukan, dll.

Contoh Resensi Buku

IDENTITAS BUKU
Judul Buku      :  Dahsyatnya Hypnoparenting
Penulis              : Agus Sutiyono
Editor               :  Yoan Destarina
Penerbit           :  Penebar Plus+
Cetakan           :  I. Jakarta 2010, II. Jakarta 2010
Tebal                :  iv + 116 Halaman
Harga              : Rp 45.000,00
ISBN                : 978-602-8661-23-2
 
ULASAN BUKU
Kesuksesan berangkat dari keluarga. Dari keluargalah seseorang dibentuk karakternya. Namun dalam perjalanannya, banyak orang tua yang menemui berbagai kesulitan dalam mendidik anak. Anak malas belajar, tidak suka makan, kurang percaya diri, anak yang nakal, dan masih banyak lagi. Hypnoparenting adalah salah satu solusi bagi para orang tua yang menemui kesulitan tersebut. Hypnoparenting berasal dari hipnosis dan parenting. Hipnosis bukan sihir, hipnosis adalah pengetahuan dan teknik berkomunikasi dengan sistem kerja otak. Sedangkan parenting adalah segala sesuatu yang berurusan dengan tugas-tugas orang tua dalam mendidik anak. Hypnoparenting menggunakan prinsip kerja hypnosis (komunikasi dengan otak) dengan pengetahuan tentang bagaimana mendidik anak dan menjadi orang tua yang mampu memahami perkembangan anak untuk menuju kehidupan yang baik, sukses dan bahagia.

Orang tua menjadi pelaku penting dalam hypnoparenting ini. Dalam prakteknya, hypnoparenting adalah proses sugestif dengan menanamkan kalimat-kalimat yang bersifat positif, contohnya, “kamu pintar dan rajin. Kamu senang belajar dan selalu mengerjakan tugas dengan baik.” Waktu paling efektif untuk memasukkan sugesti adalah menjelang tidur, saat bangun tidur, pada waktu emosi anak meningkat, dan ketika anak dalam keadaan terkejut. Agus Sutiyono selaku penulis sudah mulai membisikkan kalimat sugestif terhadap anaknya, Citra Amalia Putri Sutiyono. Kalimat yang selalu ia bisikkan setiap bangun tidur sejak Citra berusia 6 bulan tersebut yaitu, “Terima kasih, ya Allah, aku sehat, aku bahagia, aku pintar, dan baik hati.” Sugesti yang diberikan pada saat yang tepat ini ternyata membentuk betul perilakunya. Citra tumbuh dengan emosi yang seimbang dan disenangi teman-teman.

Dalam hypnoparenting, orang tua harus memiliki kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang tinggi untuk membantu anak-anak mengoptimalkan kemampuan. Anak sebaiknya tidak dididik agar cerdas tapi juga mampu berfikir kreatif, imajinatif, dan mempunyai emosi yang stabil. Kreativitas orang tua dibutuhkan dalam menggunakan kalimat sugesti yang tepat untuk anak.


Buku ini merupakan hasil belajar sang penulis di fakultas Magister Manajemen IPMI Jakarta dengan spealisasi program Manajemen Sumber Daya Manusia Pada tahun 1996. Selain itu, penulis juga mengikuti Indonesia-Australia Specialist Project II, Human Rights Program-University Of Sidney (UTS), Australia pada tahun 2003. Ditulis dengan bahasa yang lugas nan santai dan berorientasi ke dalam keluarga, buku ini sangat cocok dibaca oleh para orang tua. Kalimat-kalimat sugestif dalam buku ini sangat beragam dan telah diterapkan oleh penulisnya sendiri yang memang berhasil membentuk perilaku anaknya. Selain mendapat ilmu tentang cara mendidik, mengubah atau membentuk perilaku anak, orang tua juga bisa mendapat berbagai ilmu pengetahuan yang bisa mereka ajarkan kepada anak-anak mereka, seperti pengertian hipnotis, mekanisme kerja otak dan lain sebagainya. Buku ini juga cocok dibaca oleh kalangan remaja. Kalimat-kalimat sugestif yang ada pada buku ini sangat bermanfaat dan dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Desain gambar animasi yang banyak terdapat dalam buku ini justru menjadi kekurangan karena buku ini berorientasi dalam kehidupan keluarga yang ditujukan untuk dibaca orang tua. Selain itu, ada banyak istilah-istilah dalam bahasa asing yang umumnya sukar dipahami oleh para orang tua. Namun, terlepas dari kekurangan yang ada, buku ini layak dimiliki oleh semua kalangan khususnya orang tua yang menginginkan anaknya menjadi pribadi yang baik. Mendidik anak layaknya menanam pohon, jika kita benar secara perlakuannya, maka kita juga yang akan memetik dan menikmati hasilnya. Sungguh Dahsyatnya Hypnoparenting. 

13 komentar: