A.
PENGERTIAN
LAPORAN BUKU atau RESENSI
Laporan merupakan
bentuk penyajian fakta berbentuk tulis maupun lisan mengenai suatu berita,
kegiatan, peristiwa, perjalanan, penelitian, eksperimen,, observasi dan
sejenisnya yang disampaikan secara objektif. Laporan buku atau resensi adalah
laporan hasil evaluasi (penilaian) tentang kelebihan dan kekurangan sebuah buku
namun tidak bersifat menghakimi (menjustifikasi) seperti kritik. Dalam
melaporkan buku, penulis boleh mengutip beberapa bagian dari buku tersebut
sebagai penguat atas pendapatnya (opini). Tugas dari penulis resensi adalah
memberikan gambaran secara garis besar kepada pembaca mengenai suatu karya baik
itu film maupun buku agar dipertimbangkan untuk dibaca maupun ditonton.
B.
JENIS
LAPORAN
Jenis laporan secara garis besar dapat
dikategorikan menjadi 2 macam yaitu :
1.
Laporan
Ilmiah
Laporan ilmiah ini merupakan tulisan yang mengandung
kebenaran secara obyektif karena didukung oleh data yang benar dan disajikan
dengan penalaran serta analisis yang berdasarkan metode ilmiah. Bentuk tulisan ilmiah ini
biasanya disusun berdasarkan data setelah penulis melakukan percobaan,
peninjauan, pengamatan, atau membaca artikel ilmiah. Contoh laporan ilmiah
seperti artikel ilmiah, tugas akhir, skripsi, disertasi, tesis, dll.
2.
Laporan
Non Ilmiah
Laporan non ilmiah adalah karangan yang
menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan
gaya bahasa yang populer atau biasa digunakan (tidak terlalu formal). Contoh
laporan perjalanan, laporan hasil diskusi (notulen), laporan hasil wawancara, laporann
buku (resensi), dll.
C.
CARA
MENYUSUN RESENSI
1. Menentukan buku yang akan diresensi
2. Mengemukakan
isi buku secara objektif
Untuk mengetahui isi buku,
selain dengan membaca seluruh isi buku yang akan diresensi, kita juga dapat
melihat cover buku bagian belakang atau dengn mengamati daftar isi buku untuk
mengetahui setiap gagasan pokok dan isi pokok dari buku. Penulis dapat mengutip
sebagian dari isi buku sebagai penguat argument dan opini penulis resensi.
3. Memberi
komentar terhadap isi buku yang diresensi
Komentar berkaitan dengan aspek-aspek
yang menarik, kelebihan dan kekurangan buku dari segi isi, bahasa dan
sistematika, kualitas kertas, dll. Jangan lupa memberi saran atau imbauan
tentang manfaat buku untuk pembaca dan perlu atau tidaknya buku untuk dibaca.
D.
STRUKTUR
TEKS RESENSI
1.
Pendahuluan
a. Judul
buku
b. Penulis
atau pengarang
c. Penerbit
d. Cetakan
atau tahun terbit buku
e. Tebal
buku atau jumlah halaman
f. Harga
buku
g. Dimensi
buku (ukuran panjang dan lebar buku)
h. ISBN
(International Standard Book Number) atau nomor buku standar internasional*
2.
Isi
resensi
Berisi ikhtisar atau ringkasan
isi buku. Ikhtisar merupakan bentuk singkat karangan yang tidak mempertahankan
urutan karangan atau buku asli, sedangkan ringkasan harus sesuai dengan urutan
karangan atau buku aslinya.
3.
Kesimpulan
Penulis memberikan penilaian
tentang aspek-aspek yang menarik dari buku tersebut, kelebihan dan kekurangan
buku disertai ulasan yang objektif, baik dari segi isi buku (tema yang
diangkat, sistematika penyajian, sudut pandang, dll.), dari segi bahasa yang
digunakan oleh pengarang (jenis tulisan yang dipilih, ungkapan atau gaya bahasa
yang dipakai, struktur kalimat, dll.), keaslian ide (buku adalah karya original
atau plagiat dari karya yang berbeda), bentuk buku (ilustrasi, cover, kualitas
dan jenis kertas yang digunakan, dll.).
4.
Saran
Penulis resensi memberikan
pendapat peribadinya tentang buku tersebut layak dibaca atau tidak dan apa
manfaatnya bagi pembaca, dan kepada siapa buku tersebut ditujukan, dll.
Contoh Resensi Buku
|
ULASAN BUKU
Kesuksesan berangkat dari keluarga. Dari
keluargalah seseorang dibentuk karakternya. Namun dalam perjalanannya, banyak
orang tua yang menemui berbagai kesulitan dalam mendidik anak. Anak malas
belajar, tidak suka makan, kurang percaya diri, anak yang nakal, dan masih
banyak lagi. Hypnoparenting adalah salah satu solusi bagi para orang tua yang
menemui kesulitan tersebut. Hypnoparenting berasal dari hipnosis dan parenting.
Hipnosis bukan sihir, hipnosis adalah pengetahuan dan teknik berkomunikasi
dengan sistem kerja otak. Sedangkan parenting adalah segala sesuatu yang
berurusan dengan tugas-tugas orang tua dalam mendidik anak. Hypnoparenting
menggunakan prinsip kerja hypnosis (komunikasi dengan otak) dengan pengetahuan
tentang bagaimana mendidik anak dan menjadi orang tua yang mampu memahami
perkembangan anak untuk menuju kehidupan yang baik, sukses dan bahagia.
Orang tua menjadi pelaku penting dalam hypnoparenting ini. Dalam prakteknya, hypnoparenting adalah proses sugestif dengan menanamkan kalimat-kalimat yang bersifat positif, contohnya, “kamu pintar dan rajin. Kamu senang belajar dan selalu mengerjakan tugas dengan baik.” Waktu paling efektif untuk memasukkan sugesti adalah menjelang tidur, saat bangun tidur, pada waktu emosi anak meningkat, dan ketika anak dalam keadaan terkejut. Agus Sutiyono selaku penulis sudah mulai membisikkan kalimat sugestif terhadap anaknya, Citra Amalia Putri Sutiyono. Kalimat yang selalu ia bisikkan setiap bangun tidur sejak Citra berusia 6 bulan tersebut yaitu, “Terima kasih, ya Allah, aku sehat, aku bahagia, aku pintar, dan baik hati.” Sugesti yang diberikan pada saat yang tepat ini ternyata membentuk betul perilakunya. Citra tumbuh dengan emosi yang seimbang dan disenangi teman-teman.
Dalam hypnoparenting, orang tua harus memiliki kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang tinggi untuk membantu anak-anak mengoptimalkan kemampuan. Anak sebaiknya tidak dididik agar cerdas tapi juga mampu berfikir kreatif, imajinatif, dan mempunyai emosi yang stabil. Kreativitas orang tua dibutuhkan dalam menggunakan kalimat sugesti yang tepat untuk anak.
Buku ini merupakan hasil belajar sang penulis di fakultas Magister Manajemen
IPMI Jakarta dengan spealisasi program Manajemen Sumber Daya Manusia Pada tahun
1996. Selain itu, penulis juga mengikuti Indonesia-Australia Specialist Project
II, Human Rights Program-University Of Sidney (UTS), Australia pada tahun 2003.
Ditulis dengan bahasa yang lugas nan santai dan berorientasi ke dalam keluarga,
buku ini sangat cocok dibaca oleh para orang tua. Kalimat-kalimat sugestif
dalam buku ini sangat beragam dan telah diterapkan oleh penulisnya sendiri yang
memang berhasil membentuk perilaku anaknya. Selain mendapat ilmu tentang cara
mendidik, mengubah atau membentuk perilaku anak, orang tua juga bisa mendapat
berbagai ilmu pengetahuan yang bisa mereka ajarkan kepada anak-anak mereka,
seperti pengertian hipnotis, mekanisme kerja otak dan lain sebagainya. Buku ini
juga cocok dibaca oleh kalangan remaja. Kalimat-kalimat sugestif yang ada pada
buku ini sangat bermanfaat dan dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Desain gambar animasi yang banyak terdapat dalam buku ini justru menjadi
kekurangan karena buku ini berorientasi dalam kehidupan keluarga yang ditujukan
untuk dibaca orang tua. Selain itu, ada banyak istilah-istilah dalam bahasa
asing yang umumnya sukar dipahami oleh para orang tua. Namun, terlepas dari
kekurangan yang ada, buku ini layak dimiliki oleh semua kalangan khususnya
orang tua yang menginginkan anaknya menjadi pribadi yang baik. Mendidik anak
layaknya menanam pohon, jika kita benar secara perlakuannya, maka kita juga
yang akan memetik dan menikmati hasilnya. Sungguh Dahsyatnya Hypnoparenting.