A. Pengertian Teks Laporan
Teks Laporan Juga disebut teks klasifikasi yaitu teks yang memuat
penggolongan atau pengelompokkan mengenai jenis sesuatu berdasarkan kriteria
tertentu. Teks laporan yang hanya melaporkan apa yang dilihat dan diketahui
oleh penulis disebut juga teks hasil observasi atau teks laporan saja.
Partisipan pada teks laporan adalah partisipan manusia atau benda umum misalnya
darah, jantung, manusia, hewan dan lain-lain.
B. Struktur Teks Laporan
1.
Pernyatan Umum/Klasifikasi
Merupakan bagian yang
diasumsikan sebagai pembuka atau pengantar tentang hal yang akan dilaporkan.
Pada bagian pembukaan disampaikan bahwa suatu hal diklasifikasikan berdasarkan
kriteria tertentu untuk membedakan kelas dan subkelas masing-masing.
2.
Anggota atau Aspek yang
Dilaporkan (dapat terdiri lebih dari satu aspek yang dilaporkan)
Merupakan bagian yang
menjelaskan secara umum beberapa aspek atau sifat, ciri-ciri, dan jenis dari
hal yang dilaporkan secara umum. Tahapan ini bergantung pada jumlah aspek yang
akan diperinci secara urut sehingga akan berpengaruh pada jumlah paragraf yang
digunakan untuk mewadahi aspek tersebut.
C. Ciri Teks Laporan
1.
Teks laporan bersifat global
atau universal.
2.
Mengelompokkan berbagai hal ke
dalam jenis sesuai ciri setiap jenis pada umumnya.
3.
Berkaitan dengan hubungan
berjenjang (hierarki) antara sebuah kelas dan subkelas yang ada di dalamnya.
4.
Tidak terdapat semacam bagian
penutup yang berisi simpulan atau pandangan penulis teks terhadap pokok yang
dikemukakan.
5.
Penulis teks hanya melaporkan
apa yang dilihat dan yang diketahuinya saja.
D. Pengertian Teks Deskripsi
Teks deskripsi (kalimat
deskripsi) merupakan teks yang berisi gambaran secara terperinci mengenai
sifat-sifat benda atau hal yang dideskripsikan. Sifat-sifat itu berupa ukuran
(besar-kecil, tinggi-rendah), warna (merah, kuning, biru), rasa (manis, pahit,
getir, halus, kasar) atau sifat-sifat fisik yang lainnya. Kalimat deskripsi
berisi gambaran sifat yang dimiliki oleh benda atau partisipan yang
dideskripsikan. Kalimat deskripsi tidak dapat dibalik seperti pada kalimat
definisi.
E. Ciri Teks Deskripsi
1. Teks deskripsi bersifat unik dan individual
2. Menitikberatkan kepada uraian bentuk, ciri dan keadaan sesuatu yang
dideskripsikan untuk tempat dan waktu tertentu.
3. Berkaitan dengan hubungan antara keseluruhan hal yang dilaporkan dengan
bagian-bagiannya.
F. Pengertian Definisi
Kalimat definisi
adalah kalimat yang menjelaskan tentang makna, keterangan, arti dari suatu
istilah. Kalimat definisi dalam teks laporan dapat dirumuskan menjadi X = Y dengan keterangan bahwa X adalah partisipan yang didefinisikan sedangkan Y adalah definisinya atau
penjelasannya dan tanda (=) adalah verba penghubung seperti adalah, ialah, termasuk, merupakan, yaitu,
digolongkan, terdiri atas, disebut, meliputi. Perlu digarisbawahi bahwa antara X dan Y berbobot sama atau
setidak-tidaknya sepadan. Perhatikan contoh definisi berikut ini :
X
|
=
|
Y
|
Mamalia
|
adalah
|
binatang
menyusui
|
“Kucing besar”
itu
|
termasuk
|
hewan pemangsa
dan pemakan daging
|
G. Cara Menguji Definisi
Untuk menguji bahwa
definisi itu benar maka kita dapat membalik kalimat itu dengan mengubah susunan
rumus menjadi Y = X. Kadang-kadang dalam membalik kalimat atau rumus Y = X,
kita perlu melakukan modifikasi seperlunya, misalnya mengubah verbanya. Apabila
definisi tersebut tidak dapat dibalik maka hal itu menunjukkan bahwa definisi
tersebut tidak tepat atau kurang baik atau dengan kata lain unsur X dan Y tidak
memiliki bobot yang sama atau sepadan. Konjungsi yang berfungsi untuk membatasi pengertian pada unsur X dalam sebuah
definisi. Meskipun dengan cara itu menghasilkan definisi yang panjang. Perhatikan
contoh cara menguji definisi berikut :
1. Mamalia itu meliputi harimau.
Setelah dimodifikasi kalimatnya menjadi :
Mamalia yang dimaksud itu adalah harimau.
2. Hewan pemangsa dan pemakan daging itu meliputi harimau.
Setelah dimodifikasi kalimatnya menjadi :
Hewan pemangsa dan pemakan
daging yang dibicarakan itu termasuk harimau.
H. Kaidah Kebahasaan Teks Laporan
1.
Verba Aktif dan Verba Pasif
a.
Verba Aktif
adalah kata kerja yang subjeknya melakukan peristiwa, tindakan atau
perbuatan. Verba aktif ditunjukkan pada predikatnya menggunakan afiksasi
(imbuhan) seperti me-, me-kan, me-i, ber-,
ter- .
b.
Verba Pasif
adalah kata kerja yang subjeknya dikenai peristiwa, tindakan atau
perbuatan. Verba pasif ditunjukkan pada predikatnya menggunakan afiksasi
(imbuhan) seperti di-, di-kan.
2.
Sinonim
Adalah kata atau kelompok kata yang berbeda tetapi memiliki makna yang
sama. Sinonim juga disebut padanan makna kata. Contoh :
a. Mengklasifikasikan; menggolongkan; mengelompokkan; menjeniskan.
b. Melihat; menerawang; menonton; memandang; menyaksikan; melirik.
3.
Antonim
Adalah kata atau kelompok kata yang memiliki makna yang berlawanan.
Antonim disebut juga lawan kata atau perlawanan makna. Contoh :
a. Bergerak X Diam
b. Keras X Lembut; lunak
c. Umum X Khusus
4.
Proses Morfologis (Afiksasi, Reduplikasi, Pemajemukan)
Adalah proses pembentukan kata dasar menjadi bentuk kata lain sehingga
mengubah makna kata dasar tersebut. Proses gramatikalisasi meliputi tiga
proses, yaitu :
a.
Afiksasi
Adalah proses penambahan afiks (imbuhan) pada kata dasar. Proses
afiksasi meliputi :
1) Prefiks (awalan)
Contoh : me-, ber-, per-, ter-,
re-
a) memakan
b) berkarakter
c) perbesar
d) terbaik
e) reformasi
2) Sufiks (akhiran)
Contoh : -an, -wan, -ah, -isasi
a) catatan
b) jutawan
c) alamiah
d) sosialisasi
3) Konfiks (awalan-akhiran)
Contoh : me-i, me-kan, ke-an,
per-i, ter-kan
a) melampaui
b) menyatukan
c) kesenangan
d) perbarui
e) terlupakan
4) Infiks (sisipan)
Contoh : -er-, -el-, -em-
a) suling → seruling
b) gigi → gerigi
c) tunjuk→ telunjuk
d) laki → lelaki
e) kuning → kemuning
f) tali → temali
5) Simulfiks (awalan-awalan-akhiran)
Contoh : me-per-kan, me-per-i
a) mempertaruhkan
b) memperhitungkan
c) mempersenjatai
d) mempersetujui
b.
Reduplikasi
Adalah proses pengulangan kata; baik kata dasar; pengulangan kata
berimbuhan; pengulangan berubah bunyi; pengulangan suku kata awal dan
pengulangan semu.
1) Pengulangan Kata Dasar
Contoh :
a) lari-lari
b) senang-senang
c) kejar-kejar
2) Pengulangan Kata Berimbuhan
Contoh :
a) berlari-lari; bersenang-senang;
b) memukul-mukul; tolong-menolong
3) Pengulangan Kata Berubah Bunyi
Contoh :
a) warna-warni; gonta-ganti; pontang-panting
b) lauk pauk; sayur mayur;
4) Pengulangan Suku Kata Awal
Contoh :
a) rerumputan; pepohonan
b) tetangga; leluhur
5) Pengulangan Semu [kata yang sesungguhnya bukan kata ulang namun
bentuknya berupa kata ulang]. Contoh :
a) cumi-cumi, biri-biri
b) alun-alun, kura-kura
c.
Pemajemukan
Adalah proses penggabungan (komposisi) kata atau kelompok kata (frasa,
klausa) sehingga menghasilkan kata baru. Sebagai kata baru, kesatuan kata
tersebut memiliki satu makna baru sedangkan makna kata pembentuknya hilang.
Makna kata baru tersebut menjelaskan kesatuan makna yang tidak lagi menjelaskan
bagian-bagian kata pembentuknya lagi melainkan seleuruh kesatuan kata tersebut.
Contoh :
1) unjuk rasa; rumah makan; saputangan; matahari;
2) ganti rugi; huru hara;
5.
Kalimat Simpleks
Adalah kalimat yang hanya terdiri dari
satu struktur dengan satu verba utama. Contoh :
a. Tumbuh-tumbuhan tergolong ke dalam mahluk hidup
b. Tumbuh-tumbuhan [yang ditanam di kebun itu] tergolong ke dalam mahluk
hidup.
6.
Kalimat Kompleks
Adalah kalimat yang terdiri
atas dua struktur atau lebih dengan dua verba atau lebih. Contoh :
a. Jenis yang pertama sering disebut mahluk hidup dan Jenis yang kedua disebut mahluk mati.
b. Tanaman kacang itu akan tumbuh subur apabila petaninya rajin menyiramnya.
7.
Istilah Teknis
Adalah istilah yang secara
khusus hanya digunakan pada bidang tertentu dan hanya dapat dipahami oleh orang
yang berkecimpung dalam bidang tersebut. Tiap kali menemukan Istilah teknis
maka kita dapat membangun definisi. Contoh :
a. Mamalia tergolong istilah teknis pada bidang biologi.
Mamalia dapat didefinisikan hewan
menyusui
b. Inflasi merupakan istilah dalam bidang ekonomi.
Inflasi dapat diartikan keadaan bahwa
terdapat lebih banyak barang daripada permintaan.
I. Pengertian Penjenis
Adalah kata yang menentukan
jenis atau klasifikasi benda yang diikuti. Ada penjelas yang berperan
mengklasifikasikan benda (penjenis) yang diikuti dan ada penjelas yang berperan
mendeskripsikan benda yang dimaksud (pendeskripsi). Perhatikan contoh berikut :
Benda (nomina)
|
Penjenis
|
Pendeskripsi
|
Buku
|
tulis
|
bergaris;
berukuran sedang
|
Daerah
|
gurun
|
panas; gersang
|
Hewan
|
pemangsa
|
buas; bertaring
|
Pada teks laporan
banyak terdapat gabungan kata yang induknya nomina dengan nomina atau kelompok
nomina yang berciri khusus sebagai induknya. Kelompok nomina yang dimaksud
berisi penjelas tentang jenis atau klasifikasi. Gabungan kata benda (nomina)
dengan kata penjenis pada kelompok nomina tidak bisa disisipi oleh kata apa
pun. Kedua kata tersebut harus saling berdekatan. Contoh :
1. Buku tulis [tidak bisa disisipi kata yang sehingga menjadi buku yang
tulis]
2. Daerah gurun [tidak bisa disisipi kata sangat sehingga menjadi daerah sangat
gurun]
3. Hewan pemangsa [tidak bisa disisipi kata terlalu sehingga menjadi hewan terlalu pemangsa]
Gabungan kata benda (nomina)
dan kata pendeskripsi dapat disisipi dengan beberapa jenis kata, misalnya
dengan kata penyangat; seperti sangat,
terlalu, atau kata pewatas yang.
Contoh :
1. Buku yang bergasir
2. Daerah yang terlalu gersang
3. Hewang yang sangat buas
J. Cara Meringkas
Teks laporan dapat disajikan dengan lebih ringkas. Caranya adalah :
1. Menulis ulang setiap kalimat inti dari setiap tahap pada struktur teks
laporan.
2. Menyebutkan bagian-bagian penting seperti pengertian/definisi; jenis;
dan ciri-ciri.
3. Isi ringkasan harus sesuai dengan isi teks asli yang diringkas.
4. Manfaatkan struktur teks asli sebagai panduan untuk menyusun teks
ringkasan.
K. Mempublikasikan Teks Laporan dalam Bentuk Pantun
Teks laporan hasil
observasi yang telah kalian buat perlu dipublikasikan. Laporan tersebut dapat
berbentuk teks maupun berbentuk puisi lama atau sering dikenal pantun. teks
laporan atau Pantun dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap pelaksanaan
suatu kegiatan atau keadaan lingkungan yang telah diobservasi. Jenis pantun
yang sudah kita kenal seperti pantun jenaka, pantun nasihat, pantun agama, dan
lain-lain. Contoh pantun dengan tema alam semesta:
Berlayar ke laut mencari ikan baronang
Dengan perahu mengarungi samudera
Marilah kita jaga terumbu karang
Agar anak cucu tetap sejahtera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar