Sabtu, 31 Januari 2015

PELAJARAN 4 MENJELASKAN SEBAB DAN AKIBAT PERISTIWA ALAM DAN SOSIAL

A.  Pengertian Teks Eksplanasi
          Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan proses terjadinya fenomena yang berkaitan dengan peristiwa alam maupun peristiwa sosial. Di dalam teks eksplanasi, suatu peristiwa dapat menyebabkan atau disebabkan oleh peristiwa lainnya. Teks eksplanasi merupakan teks yang menjustifikasi tentang suatu hal yang dijelaskan secara kausal tersebut benar adanya.

B.  Struktur Teks Eksplanasi
1.      Pernyataan Umum (Pembukaan)
2.      Urutan Sebab Peristiwa Alam atau Sosial
3.      Urutan Akibat Peristiwa Alam atau Sosial

          Tahap pernyataan umum merupakan gambaran awal atau pembukaan mengenai apa yang akan disampaikan. Kriteria, penjelasan atau pernyataan yang digunakan dalam pernyataan umum bersifat umum. Urutan sebab akibat merupakan inti tentang apa yang disampaikan.
                   
C.  Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
1.                 1. Istilah
        Adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, 
    proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Istilah khusus adalah
    istilah  yang digunakan untuk bidang tertentu dan pemakaiannya hanya dapat
    dipahami oleh       orang yang berkecimpung dalam bidang tersebut.
a.    Istilah Asing
        Yaitu kata atau unsur bahasa asing yang cara pengucapan dan penulisannya masih mengikuti istilah asing. Dalam kaidah bahasa Indonesia, bentuk tulis kata/istilah asing dicetak miring. Contoh :
1)   Communication
2)   Glass
3)   Sodaqoh
4)   Sambel (jawa)
5)   Udan (jawa)
6)   Security
7)   Hand Phone

b.   Istilah Serapan
        Yaitu kata atau unsur bahasa asing yang cara pengucapan dan penulisannya sudah mengalami penyesuaian atau perubahan (pemaknaan) sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Contoh :
1)   Komunikasin (penyesuaian)
2)   Gelas (penyesuaian)
3)   Sedekah (penyesuaian)
4)   Sambal (penyesuaian)
5)   Hujan (penyesuaian)
6)   Keamanan (perubahan/pemaknaan)
7)   Telepon genggam (perubahan/pemaknaan)

2.                 2. Konjungsi
a.    Konjungsi Eksternal
        Yaitu konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa, deskripsi benda, atau kausalitas di dalam klausa kompleks atau antara dua klausa simpleks. Konjungsi eksternal banyak digunakan pada genre (jenis teks) : laporan, deskripsi, eksplanasi, rekonstruksi, dan prosedur. Hal tersebut dikarenakan kelima genre tersebut merupakan pengungkapan deskripsi peristiwa dan kualitas.
        Konjungsi eksternal dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori makna, yaitu :
1)   Penambahan (dan, atau)
Contoh :
a)   Jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan siklus hidrologi.
b)   Apabila butiran air yang berada di bawah titik beku mengakibatkan terbentuknya kristal es atau jika temperatur udara turun sampai di bawah 0 ° Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju.
2)   Perbandingan (tetapi, sementara)
Contoh :
a)  Kekeringan tidak terjadi secara tiba-tiba seperti banjir atau gempa bumi tetapi timbul perlahan-lahan sehingga sangat mudah diabaikan.
b) Bencana banjir dapat diketahui prediksi awal terjadinya dan kapan berakhirnya sementara bencana kekeringan tidak bisa diketahui secara pasti awal dan kapan bencana ini berakhir.
3)   Waktu (setelah, sebelum, sejak, ketika)
Contoh :
a) Butiran-butiran air terbentuk setelah tetesan air kecil yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya yang terbawa oleh gerakan udara.
b)  Aliran air akan mengalir dari sistem sungai kecil ke sistem sungai yang besar sebelum sampai ke mulut sungai atau sering disebut estuary untuk akhirnya bermuara di laut.
                 4)   Sebab akibat (sehingga, karena, sebab, jika, walaupun, meskipun)
Contoh :
a)   Karena adanya gaya gravitasi sehingga butir-butir air itu turun ke bumi.
b) Air di dalam tanaman keluar dalam wujud uap sebab adanya energi panas matahari.

b.   Konjungsi Internal
        Yaitu konjungsi yang menghubungkan argumen atau ide yang terdapat di antara dua klausa simpleks atau dua kelompok klausa. Konjungsi internal banyak digunakan dalam genre (jenis teks) eksposisi, diskusi, atau eksploitasi. Hal ini terjadi karena ketiga genre tersebut secara utuh merupakan ekspresi pengungkapan gagasan dengan mengunakan argumentasi.
        Konjungsi eksternal dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori makna, yaitu :
1)   Penambahan (selain itu, di samping itu, lebih lanjut)
Contoh :
a)   Presiden mengumumkan harga BBM akan kembali turun lebih lanjut beliau juga memastikan tarif angkutan umum akan kembali pada tarif normal.
b)   Evaporasi dapat terjadi melalui air selain itu terjadi pula pada tanaman.
2)   Perbandingan (akan tetapi, sebaliknya, sementara itu, di sisi lain)
Contoh :
a)   Kekeringan bukan hanya terjadi karena siklus alam akan tetapi perilaku manusia yang berlebihan dalam menggunakan air tanah.
b)   Saat harga BBM turun  sebaliknya harga bahan pokok masih melambung tinggi.
3)   Waktu (pertama, kedua…dst., kemudian, lalu, berikutnya)
Contoh :
a)   Pertama tanah di sekitar tebing itu retak kemudian amblas sedalam 1 meter.
b)   Angin puting beliung memporakporandakan rumah warga di dusun Karangbale lalu menumbangkan beberapa pohon besar di sepanjang jalan.
4)   Sebab akibat (sebagai akibat, akibatnya, jadi, hasilnya)
Contoh :
a)   Tanah retak, tanaman mati, udara berdebu dan cuaca sangat panas sebagai akibat kemarau yang berkepanjangan.
b)   Setelah berjuang mengevakuasi korban longsor hasilnya tim SAR menemukan 3 korban yang tertimbun.



3.           3. Klausa
                Adalah satuan gramatikal yang berwujud kelompok kata, sekurang-kurangnya 
           terdiri atas subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat.
a.    Klausa Kompleks
     Yaitu klausa yang terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dalam lebih dari satu struktur. Struktur yang satu dengan struktur yang lainnya dihubungkan  oleh konjungsi. Namun hubungan itu sering ditunjukkan hanya dengan tanda baca koma ( , ) atau titik koma ( ; ) bahkan tidak ditunjukkan oleh tanda baca apa pun.
Contoh :
Akibat            perubahan tata guna lahan       terjadi erosi  (struktur 1)
Konjungsi                  Subjek                                Predikat
yang berakibat       sedimentasi        masuk         ke sungai      (struktur 2)
Konjungsi               Subjek                 Predikat     Objek
sehingga      daya tampung sungai         berkurang            (struktur 3 
                Konjungsi                Subjek                         Predikat

b.   Klausa Simpleks
     Yaitu klausa yang hanya terdiri atas satu verba utama yang menggambarkan aksi, peristiwa atau keadaan. Klausa simpleks hanya mengandung satu struktur : subjek-predikat-(pelengkap)-(keterangan). Unsur yang diletakkan di dalam kurung belum tentu ada dalam klausa.
Contoh :
1)   Tanaman      menyerap       air        melalui akar
   Subjek        Predikat      Objek     Keterangan cara

2)   Banjir    adalah    fenomena alam     yang sumbernya dari curah hujan dengan
Subjek  Predikat         Objek                           Keterangan

 insensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
                                      Keterangan

4.                  4. Verba
a.    Verba Material
       Yaitu kata kerja yang menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa yang dilakukan oleh partisipan. Contoh :
1)   Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas atau uap dalam proses evaporasi.
2)   Air yang berada di tanah akan terserap oleh akar sebagai energi tumbuhan dalam melakukan fotosintesis.
b.   Verba Relasional
     Yaitu kata kerja yang menunjukkan hubungan sebab akibat. Contoh :
1)   Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi uap atau gas dalam proses evaporasi.
2)   Karena harga BBM naik berakibat pada naiknya harga bahan pokok.

    5. Hubungan Kausal yang Dinyatakan dengan Kategori Nomina
               Hubungan sebab akibat dapat juga dinyatakan dengan kategori nomina. Selain akibat,          akibatnya, sebagai akibat, jadi dan hasilnya.
         Contoh :
a.    Akibat panas matahari menyebabkan air menguap.
b.   Banjir bandang melanda desa Citereup sebagai akibat warga yang melakukan pembalakan hutan secara liar.

      6. Hubungan Kausal yang Dinyatakan dengan Kategori Verba
                  Hubungan kausal yang dinyatakan dengan kategori verba seperti menyebabkan,
          menimbulkan, mengakibatkan, membuat, menjadikan, menyumbang.
          Contoh :
a.    Kemarau panjang mengakibatkan penduduk kesulitan mendapatkan air bersih.
b.   Tawuran antarwarga yang kerap terjadi membuat warga Galuh resah dan ketakutan.

7    7. Hubungan Kausal yang Dinyatakan dengan Konjungsi
            Hubungan sebab akibat dapat juga dinyatakan dengan konjungsi seperti sebab, karena, 
         akibat.
         Contoh :
a.    Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap air berubah menjadi air.
b.   Air di danau menguap ke atmosfer akibat panas matahari.