A. Pengertian Teks
Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah teks yang
menjelaskan proses terjadinya fenomena yang berkaitan dengan peristiwa alam
maupun peristiwa sosial. Di dalam teks eksplanasi, suatu peristiwa dapat
menyebabkan atau disebabkan oleh peristiwa lainnya. Teks eksplanasi merupakan
teks yang menjustifikasi tentang suatu hal yang dijelaskan secara kausal
tersebut benar adanya.
B. Struktur Teks Eksplanasi
1.
Pernyataan Umum (Pembukaan)
2.
Urutan Sebab Peristiwa Alam atau Sosial
3.
Urutan Akibat Peristiwa Alam atau Sosial
Tahap pernyataan umum merupakan gambaran
awal atau pembukaan mengenai apa yang akan disampaikan. Kriteria, penjelasan
atau pernyataan yang digunakan dalam pernyataan umum bersifat umum. Urutan
sebab akibat merupakan inti tentang apa yang disampaikan.
C. Kaidah Kebahasaan Teks
Eksplanasi
1. 1. Istilah
Adalah kata atau
gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep,
proses, keadaan
atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Istilah
khusus adalah
istilah yang digunakan untuk bidang tertentu dan pemakaiannya
hanya dapat
dipahami oleh orang yang berkecimpung dalam bidang tersebut.
a.
Istilah Asing
Yaitu
kata atau unsur bahasa asing yang cara pengucapan dan penulisannya masih
mengikuti istilah asing. Dalam kaidah bahasa Indonesia, bentuk tulis kata/istilah
asing dicetak miring. Contoh :
1)
Communication
2)
Glass
3)
Sodaqoh
4)
Sambel (jawa)
5)
Udan (jawa)
6)
Security
7)
Hand Phone
b.
Istilah Serapan
Yaitu
kata atau unsur bahasa asing yang cara pengucapan dan penulisannya sudah
mengalami penyesuaian atau perubahan (pemaknaan) sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia. Contoh :
1)
Komunikasin (penyesuaian)
2)
Gelas (penyesuaian)
3)
Sedekah (penyesuaian)
4)
Sambal (penyesuaian)
5)
Hujan (penyesuaian)
6)
Keamanan (perubahan/pemaknaan)
7)
Telepon genggam (perubahan/pemaknaan)
2. 2. Konjungsi
a.
Konjungsi Eksternal
Yaitu konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa, deskripsi
benda, atau kausalitas di dalam klausa kompleks atau antara dua klausa
simpleks. Konjungsi eksternal banyak digunakan pada genre (jenis teks) :
laporan, deskripsi, eksplanasi, rekonstruksi, dan prosedur. Hal tersebut
dikarenakan kelima genre tersebut merupakan pengungkapan deskripsi peristiwa
dan kualitas.
Konjungsi eksternal dapat diklasifikasikan menjadi empat
kategori makna, yaitu :
1)
Penambahan (dan, atau)
Contoh :
a)
Jumlah air di alam ini tetap
dan mengikuti suatu aliran yang
dinamakan siklus hidrologi.
b)
Apabila butiran air yang
berada di bawah titik beku mengakibatkan terbentuknya kristal es atau jika temperatur udara turun sampai
di bawah 0 ° Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju.
2)
Perbandingan (tetapi, sementara)
Contoh :
a) Kekeringan tidak terjadi
secara tiba-tiba seperti banjir atau gempa bumi tetapi timbul perlahan-lahan sehingga sangat mudah diabaikan.
b) Bencana banjir dapat
diketahui prediksi awal terjadinya dan kapan berakhirnya sementara bencana kekeringan tidak bisa diketahui secara pasti awal
dan kapan bencana ini berakhir.
3) Waktu (setelah, sebelum,
sejak, ketika)
Contoh :
a) Butiran-butiran air
terbentuk setelah tetesan air kecil
yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya yang terbawa
oleh gerakan udara.
b) Aliran air akan mengalir
dari sistem sungai kecil ke sistem sungai yang besar sebelum sampai ke mulut sungai atau sering disebut estuary untuk akhirnya bermuara di laut.
4) Sebab akibat (sehingga,
karena, sebab, jika, walaupun, meskipun)
Contoh :
a)
Karena adanya gaya gravitasi sehingga butir-butir air itu turun ke
bumi.
b) Air di dalam tanaman
keluar dalam wujud uap sebab adanya energi
panas matahari.
b.
Konjungsi Internal
Yaitu konjungsi yang menghubungkan argumen atau ide yang
terdapat di antara dua klausa simpleks atau dua kelompok klausa. Konjungsi
internal banyak digunakan dalam genre (jenis teks) eksposisi, diskusi, atau
eksploitasi. Hal ini terjadi karena ketiga genre tersebut secara utuh merupakan
ekspresi pengungkapan gagasan dengan mengunakan argumentasi.
Konjungsi eksternal dapat diklasifikasikan menjadi empat
kategori makna, yaitu :
1) Penambahan (selain itu, di
samping itu, lebih lanjut)
Contoh :
a) Presiden mengumumkan harga BBM akan kembali turun lebih lanjut beliau juga memastikan tarif
angkutan umum akan kembali pada tarif normal.
b) Evaporasi dapat terjadi melalui air selain itu terjadi pula pada tanaman.
2) Perbandingan (akan tetapi, sebaliknya, sementara itu, di sisi
lain)
Contoh :
a)
Kekeringan bukan hanya terjadi
karena siklus alam akan tetapi perilaku
manusia yang berlebihan dalam menggunakan air tanah.
b)
Saat harga BBM turun sebaliknya harga bahan pokok masih melambung
tinggi.
3) Waktu (pertama, kedua…dst.,
kemudian, lalu, berikutnya)
Contoh :
a)
Pertama tanah di sekitar tebing
itu retak kemudian amblas sedalam 1
meter.
b)
Angin puting beliung
memporakporandakan rumah warga di dusun Karangbale lalu menumbangkan beberapa pohon besar di sepanjang jalan.
4) Sebab akibat (sebagai
akibat, akibatnya, jadi, hasilnya)
Contoh :
a) Tanah retak, tanaman mati, udara berdebu dan cuaca sangat panas sebagai akibat kemarau yang
berkepanjangan.
b) Setelah berjuang mengevakuasi korban longsor hasilnya tim SAR menemukan 3 korban yang tertimbun.
3. 3. Klausa
Adalah satuan gramatikal yang berwujud
kelompok kata, sekurang-kurangnya
terdiri atas subjek dan predikat dan
berpotensi menjadi kalimat.
a.
Klausa Kompleks
Yaitu klausa yang terdiri atas lebih dari
satu aksi, peristiwa, atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba
utama dalam lebih dari satu struktur. Struktur yang satu dengan struktur yang
lainnya dihubungkan oleh konjungsi.
Namun hubungan itu sering ditunjukkan hanya dengan tanda baca koma ( , ) atau
titik koma ( ; ) bahkan tidak ditunjukkan oleh tanda baca apa pun.
Contoh :
Akibat perubahan tata guna lahan terjadi erosi (struktur
1)
Konjungsi Subjek Predikat
yang berakibat sedimentasi masuk ke sungai (struktur 2)
Konjungsi Subjek Predikat Objek
sehingga daya tampung sungai
berkurang. (struktur 3)
Konjungsi Subjek Predikat
b.
Klausa Simpleks
Yaitu klausa yang hanya terdiri atas satu
verba utama yang menggambarkan aksi, peristiwa atau keadaan. Klausa simpleks
hanya mengandung satu struktur : subjek-predikat-(pelengkap)-(keterangan).
Unsur yang diletakkan di dalam kurung belum tentu ada dalam klausa.
Contoh :
1) Tanaman menyerap air melalui akar
Subjek
Predikat Objek
Keterangan cara
2) Banjir adalah
fenomena alam yang
sumbernya dari curah hujan dengan
Subjek Predikat Objek Keterangan
insensitas tinggi dan durasi lama pada daerah
aliran sungai (DAS).
Keterangan
4. 4. Verba
a.
Verba Material
Yaitu kata kerja yang menunjukkan
perbuatan fisik atau peristiwa yang dilakukan oleh partisipan. Contoh :
1) Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas atau uap dalam proses evaporasi.
2) Air yang berada di tanah akan terserap
oleh akar sebagai energi tumbuhan dalam melakukan fotosintesis.
b.
Verba Relasional
Yaitu kata kerja yang menunjukkan hubungan
sebab akibat. Contoh :
1) Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi uap atau gas dalam proses evaporasi.
2) Karena harga BBM naik berakibat pada
naiknya harga bahan pokok.
5. Hubungan Kausal yang Dinyatakan
dengan Kategori Nomina
Hubungan sebab akibat
dapat juga dinyatakan dengan kategori nomina. Selain akibat, akibatnya, sebagai akibat, jadi dan hasilnya.
Contoh :
a. Akibat panas matahari menyebabkan air menguap.
b. Banjir bandang melanda desa Citereup sebagai
akibat warga yang melakukan pembalakan hutan secara liar.
6. Hubungan Kausal yang Dinyatakan
dengan Kategori Verba
Hubungan kausal yang
dinyatakan dengan kategori verba seperti menyebabkan,
menimbulkan, mengakibatkan, membuat, menjadikan, menyumbang.
Contoh :
a. Kemarau panjang mengakibatkan
penduduk kesulitan mendapatkan air bersih.
b. Tawuran antarwarga yang kerap terjadi membuat warga Galuh resah dan ketakutan.
7 7. Hubungan Kausal yang Dinyatakan
dengan Konjungsi
Hubungan sebab akibat
dapat juga dinyatakan dengan konjungsi seperti sebab, karena,
akibat.
Contoh :
a. Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap air berubah menjadi air.
b. Air di danau menguap ke atmosfer akibat panas matahari.